Kamis, 02 April 2015

Upacara MasaTradisi Kematian (Brobosan) Jawa Timur

    Setelah sebelumnya saya membahas suatu artikel dengan berjudul adat kelahiran dari suku Jawa Timur, kini saya membahas adat istiadat kematiannya.
    Setelah sambutan-sambutan selesai, adat tradisi daerah Jawa Timur, dilanjutkan dengan melaksanakan Brobosan. Keranda yang masih diusung itu dimajukan ke tengah halaman, untuk memberi kesempatan para keluarga melakukan brobosan.
     Brobosan adalah berjalan di bawah keranda yang sedang ber­henti, yang dilakukan sebelum jenazah diberangkatkan ke makam. Brobosan ini dilakukan oleh anak cucunya. Anak cucunya melaku­kan secara bergantian, masing-masing mengulang sampai tiga kali.
     Dimulai dari sebelah kanan jenazah, berbalik atau berputar ke muka dan masuk lagi dari sisi kanan. Di desa ini ada kebiasaan, makin banyak kali brobosan, semakin baik, karena selain brobosan itu ber­maksud untuk menghormati yang meninggal, juga bermaksud untuk mendapatkan swab, atau tuah dari yang meninggal itu.
     Lebih-lebih kalau orang meninggal itu usianya panjang, akan berpengaruh ter­hadap usia yang menerobos itu. Jika yang meninggal itu orang yang kesdik, ilmunya dapat sumrambah, terserap oleh orang yang melaku­kan brobosan.
    Ada suatu kebiasaan juga bahwa jika yang meninggal itu seorang perempuan, yang melakukan brobosan itu terbatas pada sanak keluarga yang terdekat dengan almarhumah. Demikian juga jika yang meninggal itu anak-anak, atau remaja, brobosan itu tidak dilakukan.

Sumber : JawaTimuran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar