Rabu, 25 Oktober 2017

Pengembangan Recana Bisnis Informatika

Nama Perusahaan                  : PT Adaro Energy Tbk
Berdirinya Perusahaan          : tahun 1982
                           Alamat                                     Menara Karya, Jl. H. R. Rasuna Said Blok A- H No.1- 2, RT.1/RW.2,   Kuningan Tim., Setia Budi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12950
Website                                   : http://www.adaro.com


PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara yang melakukan kegiatan penambangan di daerah Wara, Tutupan dan Paringin, secara administrasi berada di Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balangan, Propinsi Kalimantan Selatan. Infrastruktur berupa jalan angkut batubara sepanjang ± 80 km, bengkel, perkantoran, perumahan, dan pelabuhan khusus batubara Kelanis tersebar di Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong Propinsi Kalimantan Selatan, serta Kabupaten Barito Timur dan Kabupaten Barito Selatan Propinsi Kalimantan Tengah.


VISI DAN MISI

Visi Adaro
Menjadi grup perusahaan tambang dan energi Indonesia yang terkemuka

Misi Adaro
Memuaskan kebutuhan pelanggan
Mengembangkan karyawan
Menjalin kemitraan dengan pemasok
Mendukung pembangungan masyarakat dan Negara
Mengutamakan keselamatan dan kelestarian lingkungan
Memaksimalkan nilai bagi pemegang saham

Bentuk Usaha 

Prosedur dan Legalitas

PT Adaro Indonesia (“Adaro”) didirikan pada tahun 1982, merupakan salah satu kontraktor Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”) generasi pertama. Berdasarkan PKP2B No. J2/Ji.DU/52/82 tanggal 16 Nopember 1982, Adaro melakukan kegiatan eksplorasi dan penambangan batubara di Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong, Propinsi Kalimantan Selatan, serta pemasaran hasil produksinya. Tahap produksi Adaro dimulai pada tahun 1991, sedangkan produksi komersial dimulai pada tahun 1992.



Struktur Organisasi

Struktur Organisasi yang dipakai dalam perusahaan ini meliputi






Deskripsi dan Spesifikasi Tugas

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan fungsi pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dan bertanggungjawab secara kolektif kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Saat ini Dewan Komisaris Perseroan terdiri atas 3 (tiga) anggota.Mereka adalah Presiden Komisaris, Wakil Presiden Komisaris dan seorang Komisaris yang sekaligus merangkap sebagai Komisaris Independen, berikut ini adalah tugas dari Dewan Komisaris :

  • Melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan dan memberi nasehat terhadap pelaksanaan tugas operasional Direksi
  • Melakukan tugas tertentu sesuai dengan mandate Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas (UUPT) dan Anggaran Dasar Perseroan, dan/atau Rapat Umum Pemegang Saham
  • Mengkaji dan menandatangani laporan tahunan Perseroan
  • Menetapkan dan mengevaluasi Indikator Kinerja Utama dari Direksi Perseroan

 Dewan Direksi

Direksi merupakan organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan, serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Anggota Direksi diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali. Saat ini Dewan Direksi Perseroan berjumlah 4 (empat) orang yang terdiri dari seorang Presiden Direktur dan 3 (tiga) orang Direktur, berikut adalah tugas dari Dewan Direksi :

  • Bertanggung jawab penuh dalam memimpin dan mengelola aset Perseroan
  • Memimpin Perseroan untuk mencapai tujuan dan secara terus menerus meningkatkan efisiensi Perseroan
  • Menyiapkan rencana pengembangan Perseroan, rencana strategi jangka panjang, anggaran tahunan dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan
  • Menerapkan Tata Kelola Perusahaan
  • Menerapkan sistem pengawasan internal yang efektif


Komite Audit

Komite Audit merupakan organ Dewan Komisaris yang bertugas untuk membantu tugas pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris Perseroan dalam meningkatkan penerapan Tata Kelola Perusahaan di Perseroan. Saat ini Komite Audit berjumlah 3 (tiga) orang yang diketuai oleh Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota Komite Audit yang memiliki latar belakang pendidikan, kompetensi dan pengalaman di bidang audit yang memadai, berikut adalah tugas Komite Audit :
  •  Melakukan pertemuan dengan Auditor Internal setiap triwulan untuk menelaah dan mendiskusikan hasil kerja dan temuannya serta dampaknya terhadap aktivitas operasional Perseroan, di samping memberikan masukan atas hal-hal yang signifikan serta memastikan adanya sistem pengendalian internal yang memadai secara keseluruhan
  • Melakukan pertemuan dengan Auditor Independen dan Manajemen Perseroan untuk membahas ruang lingkup, rencana audit dan pelaksanaannya di lapangan guna memastikan bahwa seluruh risiko Perseroan yang penting telah dipertimbangkan dalam proses
  • Melakukan pertemuan dengan Auditor Independen untuk membahas independensi dan objektivitas   serta temuan dan hasil audit
  • Melakukan pertemuan dengan Direktur Keuangan dan stafnya untuk membahas sistem pembukuan  dan pelaporan Perseroan dan entitas anak, serta membahas masalah-masalah.   

 Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan berperan dalam menjaga kelancaran hubungan antara Perseroan dengan regulator,pemegang saham dan masyarakat luas/pemangku kepentingan. Tugas dari Sekretaris Perusahaan meliputi :

  • Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal
  • Memberikan pelayanan kepada investor atau publik atas setiap informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan kondisi Perseroan
  • Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris dalam rangka memastikan kepatuhan pada ketentuan perundangan di bidang Pasar Modal
  • Sebagai juru bicara antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan – OJK (dahulu Bapepam-LK), Bursa Efek dan publik
  • Bertanggung jawab dalam menyelenggarakan seluruh tindakan korporasi Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Paparan Publik
  • Mengkoordinasikan dan menyiapkan notulen dari Rapat Direksi dan Rapat Dewan Komisaris
Share-values
 Shared Value (CSV) adalah sebuah konsep dalam strategi bisnis yang menekankan pentingnya memasukkan masalah dan kebutuhan sosial dalam perancangan strategi perusahaan. CSV merupakan pengembangan dari konsep tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate social responsibility, CSR).

·         Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Pendidikan
Menuju  Masa depan yang LebIh Cerah Program pendidikan berbasis komunitas yang disebut Adaro Community-Based Education (ACBE), penyediaan sarana perpustakaan, dan program beasiswa dilakukan Adaro di bidang pendidikan.
Sebagai program unggulan, ACBE terdiri dari penguatan sains untuk siswa SD dan SMP serta pendidikan berbasis proyek untuk siswa tingkat SMA. Puncak kegiatan ACBE adalah olimpiade proyek sains. Program ACBE di tingkat SMA melibatkan 227 siswa dan 65 guru, dan menghasilkan 79 projek penelitian sains.
Sains diyakini akan berkontribusi terhadap masa depan bangsa dan perlu dipromosikan dan dijadikan budaya sekolah melalui kegiatan seperti kelompok sains, pameran sains sekolah, dan Olimpiade proyek sains. Salah satu siswa dari program ini terpilih menjadi finalis Olimpiade Sains tingkat Nasional.
Program beasiswa sudah dilakukan sejak tahun 2000. Hingga akhir tahun 2015, total penerima beasiswa mencapai 4.415 orang, di tingkat SD hingga S2 dalam enam kabupaten di Kalimantan Selatan dan Tengah. Beasiswa diberikan kepada siswa/mahasiswa yang berprestasi dan/atau yang berasal dari keluarga tidak mampu.
Selain itu, Adaro juga mendukung creating shared value peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD) di wilayah operasinya melalui pembinaan terhadap 20 PAUD, program peningkatan kapasitas guru PAUD di empat kabupaten, serta pembangunan perpustakaan untuk anak-anak di sekitar alur Sungai Barito.

·         Bidang Kesehatan
Hak setiap orang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah program unggulan bidang kesehatan yang berfokus membebaskan desa-desa dari kebiasaan buang air besar sembarangan atau desa ODF (Open Defecation Free). Sejak dicanangkan pada tahun 2013, sebanyak 21 desa di tiga kabupaten, yaitu Tabalong, Balangan, dan Barito Timur dinyatakan ODF.
Adaro terus memotivasi perilaku higenis dan sadar sanitasi di antara para penduduk melalui kolaborasi dengan dinas kesehatan, TP PKK, Karang Taruna, dan TNI.
Program unggulan lainnya adalah penyediaan air bersih untuk masyarakat. Pada tahun 2015, Adaro memasang sambungan rumah yang bersumber dari PDAM sebanyak 308 sambungan rumah. Program ini sudah berjalan sejak tahun 2010dan hingga kini sudah terpasang 2.592 sambungan rumah di Kabupaten Balangan dan Tabalong. Adaro juga mendistribusikan air bersih ke enam desa di sekitar dengan menggunakan mobil tangki. Sejak tahun 2013, Adaro telah memberikan operasi katarak gratis supaya para penderita katarak dapat melihat kembali dengan jelas. Program ini telah mencatat 5.366 operasi katarak sampai tahun 2015.

·          Bidang Ekonomi
Menuju  Masyarakat sejahtera Karena sekitar 80% masyarakat di Kabupaten Tabalong dan Balangan adalah petani karet, Adaro merancang program kebun karet unggul (KKU) dengan pola kebun model dan kebun hamparan, dimana para petani dibina secara intensif untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mulai dari penanaman hingga panen.
Pola kebun hamparan tersebut telah meliputi 187,08 Ha yang dikelola oleh 208 petani karet di Tabalong dan Balangan. Mereka juga mendapat bimbingan untuk membentuk dan menjalankan koperasi untuk menjual produk mereka.
Program lainnya berbentuk dukungan dan pembinaan bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), dimana Adaro memberikan pelatihan kepada BUMDES terbaik di Tabalong, Balangan, dan Barito Timur di bidang kewirausahaan, cara meningkatkan pendapatan, on-the-job training, dan cara menyusun roadmap BUMDES. 1
Adaro juga mengembangkan Pusat Oleh Oleh Khas Tabalong (POKTA), yang kemudian dikelola koperasi Al Yaqin yang beranggotakan 43 UMKM, dimana 13 di antaranya adalah binaan Adaro. POKTA telah membantu pemasaran produk-produk UMKM hingga dinikmati oleh para konsumen di pasar nasional dan bahkan di luar negeri. Salah satu UMKM binaan Adaro telah berhasil menembus pasar ekspor ke Korea Selatan untuk produk kopi Pasak Bumi yang merupakan produk khas Kalimantan Selatan.

Pesaing
Bagi banyak penambang batubara di Indonesia, India kini menjai negara dengan potensi mengerikan. Dulu India merupakan importir besar batubara. Kini India berubah sebagai negara produsen batubara yang memiliki potensi ekspor cukup besar.
Bagi para pengusaha tambang batubara di Indonesia, munculnya India sebagai pesaing, meninmbulkan masalah baru.
            Sebagai negara importir utama batubara Indonesia, India kini memproduksi begitu banyak batubara untuk mengurangi impor dalam dua tahun. Bertambahnya produksi membuat India untuk pertama kalinya mengekspor batubara ke Bangladesh, pasar yang selama ini didominasi oleh Indonesia.
            Batubara di India dikelola oleh BUMN Coal India. Pemonopoli produksi batubara di India ini membuka satu tambang baru ssetiap satu bulan, dan memperluas tambang yang sudah ada. Ini juga dilakukan demi memenuhi janji kampanye Perdana Menteri Narendra Modi, yang ingin menyediakan energi bagi seluruh 1,3 miliar rakyat India. Modi memperepat keluarnya izin lingkungan, demi segera beroperasinya tambang baru.
            Kebijakan baru di bidang pertambangan batu bara itu membuat Coal India memiliki persediaan hingga lebih dari 50 juta ton batubara. Padahal permintaan domestik tumbuh lebih lambat daripada yang diantisipasi. Coal India pun memulai pembicaraan untuk ekspor batubara ke negara tetangga, Bangladesh.
            Eksekutif batubara Indonesia semula menepis kekhawatiran tentang melambatnya penjualan ke China, dengan mengutip permintaan India yang kuat. Koran Indian Express dalam terbitannya kemarin mengutip pernyataan Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, Supriatna Suhala, yang mengatakan India tetap menjadi pasar utama batubara Indonesia.
            Indian Express menilai, kalimat itu menunjukkan pengusaha tambang batubara dari Indonesai meremehkan kemampuan India meningkatkan produksi dengan cepat.
            Di Indonesia, pergeseran permintaan India paling dirasakan oleh produsen batubara berkualitas rendah di Sumatera bagian selatan, kata Ben Lawson, Kepala operasi Sanaman Coal, yang memiliki tambang kecil yang belum beroperasi di wilayah itu sebagaimana dikutip koran The Indian Express.
            Perusahaan PT Adaro Energy, Berau Coal Energy, dan PT Bukit Asam harus mengurangi pekerjaannya akibat menipisnya permintaan dari India, atau bahkan dihentikan sama sekali kontraknya dengan India.
            Bangladesh, negeri yang lapar listrik membeli hanya sekitar 3 juta ton batubara pertahun, saat ini. Tapi konsultan Wood Mackenzie memprediksi permintaan bisa melompat ke sebanyak 15 juta ton pada tahun 2020, sebagai akibat munculnya pembangkit listrik baru yang dibangun berkat bantuan India dan Cina.
            Bangladesh kini punya pilihan pemasok batubara, tak lagi semata-mata Indonesia. India pun siap untuk memasok batubara. Berkurangnya kebutuhan batubara asal Indonesia oleh India muncul akibat lemahnya harga batu kalori rendah, yang membuat ekspor ke India menjadi tidak ekonomis. Batu bara berkalori tinggi tersedia di tempat lain yang lebih terjangkau.

Potensi Pasar
            Indonesia merupakan salah satu negara produsen batubara. Sebagaimana laporan dari Badan Geologi Kementrian ESDM yang dikeluarkan pada 2013 lalu disebutkan, Indonesia memiliki cadangan batubara 31 milyar ton, dimana 64 persennya merupakan batubara dengan kadar kalori sedang (5.100 sampai 6.100 kal/gr), dan 30 persennya terdiri dari batu bara kalori rendah (dibawah 5.100 kal/gr), sisanya sebanyak 1 perse berkalori tinggi yakni 6.100 sampai 7.100 kal/gr dan kalori sangat tinggi diatas 7.100 kal/gr.
            Di China, lebih dari 80% listrik negara tersebut dihasilkan oleh pembangkit bertenaga batubara. Tercatat sebanyak 46% produksi batubara tua dunia dihasilkan China. Bahkan, pada awal tahun 2008, dua buah pembangkit listrik tenaga batubara dioperasikan setiap minggunya untuk mengimbangi pesatnya laku pertumbuhan Ekonomi China.
            Pemanfaatan Batubara sebagai bahan bakar pembangkit listrik masih menjadi pilihan utama dilihat dari sisi cadangan, kemudahan lingkungan akibat penambangan batubara juga sangat tinggi.

            

Rabu, 04 Oktober 2017

Pengantar Bisnis Informatika

1. PT. Aneka Tambang

PT Aneka Tambang Tbk atau yang biasa disebut dengan PT Antam merupakan perusahaan pertambangan yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (65%) dan masyarakat (35%). PT Antam didirikan pada tanggal 5 Juli 1968. Kegiatan Antam mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari sumber daya mineral.
Pendapatan PT Antam diperoleh melalui kegiatan eksplorasi dan penemuan deposit mineral, pengolahan mineral tersebut secara ekonomis, dan penjualan hasil pengolahan tersebut kepada konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. Kegiatan ini telah dilakukan semenjak perusahaan berdiri tahun 1968. Komoditas utama Antam adalah bijih nikel kadar tinggi atau saprolit, bijih nikel kadar rendah atau limonit, feronikel, emas, perak dan bauksit. Jasa utama Antam adalah pengolahan dan pemurnian logam mulia serta jasa geologi.

2. PT. Adaro Energy


Adaro Energy Tbk adalah Perusahaan Indonesia yang merupakan produsen batu bara terbesar di belahan bumi selatan dan keempat terbesar di dunia. CEO Garibaldi Thohir (orang indonesia) memiliki kira-kira seperenam saham dari Adaro, senilai lebih dari $1 miliar. Tahun ini keuntungan bersih perusahaan ini membaik kembali setelah jatuh 47% tahun lalu menjadi $ 245.000.000 (pada penurunan 4% dalam pendapatan menjadi $ 2,7 miliar). Pada semester pertama tahun ini Adaro sudah mendapatkan keuntungan bersih mencapai $ 268 juta, naik 113% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan naik 36% menjadi $ 1,8 miliar. 





3. PT. Adaro Energy


PT Kimia Farma Tbk adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Berdasarkan kebijaksanaan nasionalisasi atas eks perusahaan Belanda di masa awal kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF (Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).